Jumat, 25 April 2014

Ruang Kreatif itu bernama Kedai Kopi


Berdasarkan sebuah penelitian yang dilakukan oleh Rahvi Meta dkk disebutkan bahwa kreativitas terkait dengan level kebisingan. Penelitian tersebut menyebutkan juga, salah satu tempat yang cocok untuk mencari inspirasi out-of-the-box adalah cafe. Hasil penelitian dalam bidang Makro-Ergonomika dikembangkan dalam bidang riset konsumen telah membuktikan hal itu. Lebih lengkapnya kutipan adalah:
For individuals looking for creative solutions to daily problems, such as planning a dinner menu based on limited supplies or generating interesting research topics to study, our findings imply that instead of burying oneself in a quiet room trying to figure out a solution, walking out of one’s comfort zone and getting into a relatively noisy environment (such as a cafe´) may trigger the brain to think abstractly, and thus generate creative ideas.
Terjemahan bebas :

(Hasil penemuan kami membuktikan bahwa keluar dari zona kenyamanan dan masuk ke dalam lingkungan yang relatif ramai (semacam kafe) dapat memantik otak untuk berfikir abstrak dan menghasilkan ide kreatif. Kondisi tersebut lebih efektif dibandingkan membenamkan diri dalam lingkungan yang sunyi. Solusi kreatif dapat berupa permasalahan sehari-hari misalnya merencanakan menu makan dengan bahan baku yang terbatas maupun menemukan topik penelitian untuk studi.
*) Diambil dari Is Noise Always Bad? Exploring the Effects of Ambient Noise on Creative Cognition. Penulis : Ravi Mehta, Rui (Juliet) Zhu, and Amar Cheema
Sumber : Journal of Consumer Research, Vol. 39, No. 4 (December 2012), pp. 784-799

Kedai kopi : Rendezvous kreativitas dan industri kreatif

A. Kedai Kopi sebagai tempat interaksi sosial

Beberapa hari terakhir, aku melakukan survei ke beberapa kedai kopi di Bogor. Survei-ku ini merupakan kelanjutan dari survei ke beberapa kedai kopi di Jogjakarta beberapa waktu lalu.

Di Jogjakarta, kedai kopi menjamur bak cendawan di musim hujan sehingga persaingan di dalamnya sangat ketat. Mulai dari kedai kopi yang high-middle-class sampai dengan kedai kopi yang middle-low class. Masing-masing dengan kekhasan tersendiri. Jogjakarta memang terkenal dengan jiwa sosial dan kumpul-kumpul sehingga banyak sekali ide-ide segar yang diperoleh dari kumpul di warung kopi. Berbeda dengan kondisi di Jogjakarta, di Bogor kedai kopi banyak sekali berdiri untuk melayani klas yang relatif high-middle class dengan harga premium.


Di, Jogjakarta, kedai kopi kelas middle-low banyak didatangi oleh mahasiswa untuk bertemu dan bertukar gagasan. Kedai kopi middle-low juga menjadi tempat berkumpul untuk mendatangkan inspirasi bagi seniman jalanan di Jogja. Sedangkan pada kelas middle-high, kedai kopi di Jogja menjadi tempat berkumpul para seniman, event-organizer, dan berbagai kalangan untuk pertemuan bisnis. Di Bogor, kedai kopi sekelas Ranin menjadi tempat berkumpulnya berbagai kalangan, mulai dari para barista, penggerak LSM, aktivis partai, seniman tempat diskusi mahasiswa paska bahkan sering sekali menjadi tempat Focus Group Discusion (FGD).

Diantara perbedaan kultur antara Jogjakarta dan Bogor serta perbedaan yang aku lihat pada klas  yang dilayani, aku melihat suatu potensi untuk dikembangkan. Sebagian masyarakat barangkali melihat kedai kopi hanyalah tempat ngumpul tanpa tujuan jelas, yaitu tempat untuk menyalurkan hasrat berkumpul dengan implikasi negatif. Padahal sebenarnya kedai kopi sebagai suatu tempat untuk berkumpul memunculkan kreativitas yang sangat bermanfaat bagi industri kreatif. 

B. Industri kreatif di Indonesia
Industri kreatif didefinisikan dalam Wikipedia sebagai :
Industri Kreatif dapat diartikan sebagai kumpulan aktivitas ekonomi yang terkait dengan penciptaan atau penggunaan pengetahuan dan informasi.
Industri kreatif dipandang semakin penting dalam mendukung kesejahteraan dalam perekonomian, berbagai pihak berpendapat bahwa "kreativitas manusia adalah sumber daya ekonomi utama" dan bahwa “industri abad kedua puluh satu akan tergantung pada produksi pengetahuan melalui kreativitas dan inovasi.

Industri kreatif di Indonesia dipetakan oleh Kementrian Perdagangan Indonesia menjadi beberapa subsektor :

  1. Periklanan
  2. Arsitektur
  3. Pasar Barang Seni
  4. Kerajinan
  5. Desain
  6. Fesyen
  7. Video, Film dan Fotografi
  8. Permainan Interaktif
  9. Musik
  10. Seni Pertunjukan
  11. Penerbitan dan Percetakan
  12. Layanan Komputer dan Piranti Lunak
  13. Televisi dan Radio
  14. Riset dan Pengembangan
  15. Kuliner 
Karakteristik dari industri kreatif memerlukan penciptaan dan penggunaan pengetahuan (knowledge) dan informasi. Berbeda dengan industri ekstraktif dan industri manufaktur yang tidak banyak membutuhkan kreasi dan penggunaan pengetahuan dan informasi. 

Sebuah blog membahas mengenai industri kreatif menyebutkan bahwa :
Dalam industri kreatif, berlaku sebuah rumus bahwa nilai ekonomi suatu produk, jasa, bukan lagi ditentukan oleh bahan bakunya atau sistem produksinya seperti pada era industri, melainkan pada pemanfaatan kreatifitas dan inovasinya.
Wallas dalam bukunya "Art of Thought" berpandangan bahwa kreativitas adalah  proses menemukan ide-ide baru atau menjalankan ide-ide yang sudah ada dalam ruang lingkup yang berbeda (Wallas, G, 1926).



C. Kedai kopi sebagai industri kreatif sekaligus fasilitasi interaksi kreatif

C.1. Industri kreatif bernama kedai kopi

Dalam dunia perkopian, terdapat "paradoks kopi" atau coffee paradox dimana kopi dalam negeri sering sekali dihargai rendah di tingkat petani. Penikmat rente ekonomi banyak dinikmati oleh roaster dan terlebih importir di negara tujuan yang memperoleh keuntungan berlipat. Sedangkan selama ini, produk kopi yang beredar di masyarakat adalah kopi instan. Kualitas dari kopi instan itu tergolong rendah karena menggunakan kopi campuran berkualitas rendah. Keuntungan dari fabrikan kopi instan terletak pada pengemasan dan pembentukan image yang sering disebut juga "customer learning". Kedai kopi, terutama yang menjual single-origin coffee memberikan nilai tambah yang besar pada kopi nasional. Bahkan apabila kedai kopi mampu membentuk jaringan langsung ke petani, maka petani akan mendapatkan untung yang lebih besar dibandingkan apabila menjual melalui tengkulak.
Sebagai sebuah industri kreatif, kedai kopi meningkatkan nilai dari komoditas kopi dan mampu memberikan nilai tambah pada komoditas kopi yang merupakan andalan perkebunan Indonesia. 

Selain meningkatkan nilai komoditas kopi, kedai kopi juga bisa digunakan sebagai tempat untuk memasarkan makanan unik dan khas kedai kopi tersebut, sehingga bisa memunculkan industri kreatif kuliner. Jarang sekali sebuah kedai kopi yang tidak menyajikan masakan.

C.2.  Kedai kopi sebagai fasilitas interaksi kreatif

Kolaborasi yang kreatif dapat terjadi apabila dua orang atau lebih atau tiap-tiap komunitas bekerja sama dalam sebuah pertemuan yang mebahas tujuan yang sama dengan cara membagi pengetahuan, belajar dan menciptakan mufakat.

Kedai kopi yang baik bukan hanya menjual kopi yang berkualitas maupun menjual kuliner yang enak, namun mampu menciptakan suasana yang kreatif dan kolaboratif. Selama ini di beberapa kedai kopi, interaksi sosial, karena biasanya sebagian besar pengunjung datang bersama kelompoknya. Apabila sebuah kedai kopi bisa memancing kelompok sosial yang kreatif dan inovatif maka akan menjadi wahana bagi penciptaan industri-industri kreatif.

Kamis, 24 April 2014

Cooffeetoffee : my after work stop

Petang ini aku mampir di kedai kopi toffeecoffee di Bogor. Aku memesan secangkir espresso Aceh Gayo yang khas. Single originnya bervariasi, namun cara penyajiannya tidaklah beragam.


Rabu, 23 April 2014

Secangkir Espresso di Bhumi Tea & Coffee Bogor

Logoo Bhumi Tea & Coffee

Sedang menunggu istri pulang kerja, aku menikmati secangkir espreso di sebuah kedai kopi bernama Bhumi Tea & Coffee.

Tempat yang nyaman dan cozy, dengan suasana yang homy, sayang sekali sepi pengunjung. Berbeda dengan kedai khusus kopi yang biasanya seduhannya berbau single-origin, kedai ini tidak menawarkan itu. Namun kedai kopi ini memiliki kelebihan tempat dan menu makanan yang relatif beragam. Distingsi produknya terletak pada menu food yang beragam. 

Selain itu, kedia ini menyediakan menu teh yang disajikan dalam berbagai bentuk penyajian yang tidak kalah menariknya. Mungkin lain kali aku akan mencoba berbagai jenis penyajian teh ini. Kedai ini juga menyajikan live music, tentunya berbeda dengan kedai kopi yang lain. 

Asyik juga buat kongkow dengan temen-temen di waktu luang. Bisa juga untuk rapat dan sosialisasi.

Namun demikian, I miss single-origin coffee.

Espreso, one of my favorite
Snapshot menu bagian depan


Senin, 14 April 2014

Ulang Tahun ke-2 Kopi Nusantara

Dua tahun sudah Kedai Kopi Ranin berdiri di Bogor. Tiada kata selain ucapan, "selamat ulang tahun ke-2 kedai kopi Ranin". Tanggal 12 April merupakan tanggal bersejarah bagi kedai kopi yang dilahirkan dari kancah perjuangan oleh dua sahabat, Tejo Pramono Anung dan Uji Saptono. Keduanya adalah sahabat sedari kuliah di Fakultas Teknologi Pertanian, Institut Pertanian Bogor.


So pasti, hadir dalam acara tersebut para pelaku dunia kopi yang tidak asing lagi bagi kalian semua, Bang Toni Wakhid (Cikopi.com), para petani kopi Bengkulu serta banyak sekali lainnya. 







Kang Uji Saptono (memakai kaos merah) duduk diapit petani kopi Bengkulu dan Bang Toni Wakhid sebelum acara dimulai.

Acara dibuka oleh Kang Tejo sebagai salah seorang co-founder, dilanjutkan dengan "curhat" penikmat kopi dari segala lapisan dari berbagai kewarganegaraan. Secara umum, para penikmat kopi sangat puas dengan keberadaan Ranin di Bogor, bahkan salah satu bule mengatakan, "the best coffee I ever had in Indonesia". Sedangkan bule yang lain ada yang menambahkan perlunya penambahan menu seperti pisang goreng, french fries dan kudapan lain buat temen ngopi. 

Bang Toni menceritakan pengalamannya pertama kali tergerak membuat blog cikopi.com tatkala berkunjung ke San Fransisco dalam rangka tugas. Ia membeli secangkir kopi seharga lima dolar, yang ternyata bernama "Sumatra Gayo". Itulah pertama kali Bang Toni tergerak membuat blog. Hidup cikopi.com.

Setelah sharing dan curhat, acara dilanjutkan dengan makan tumpeng dan minum kopi single origin. Oh nikmatnya. sungguh elok. Menunggu acaranya lagi ya Kang Tejo.